Bincang-bincang: Konsul Jenderal Australia menyambut PAIR
Richard Mathews, Konsul Jenderal Australia di Makassar, Indonesia, meyakini Kemitraan untuk Penelitian Australia-Indonesia (PAIR) dapat membantu mengangkat standar kebijakan dan penelitian berbasis bukti (evidence-based policy) di Sulawesi Selatan, dengan manfaat yang luas bagi seluruh wilayah Indonesia bagian timur.
Dampak yang dapat diberikan oleh PAIR adalah topik yang diperbincangkan dalam video wawancara terbaru dengan Mathews, di bawah ini.
Berikut adalah salinan percakapan wawancara tersebut.
Richard Matthews: Bagi provinsi yang berada di luar Jawa, bahkan mungkin di seluruh wilayah yang ada di luar Jakarta, gagasan mengenai kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy) adalah suatu hal yang relatif baru. Peneliti dan analis di bidang tersebut jumlahnya jauh lebih sedikit di luar Jakarta. Jadi, program PAIR ini mampu mendorong peningkatan peneliti dan analis yang berkualitas di berbagai daerah seperti di Makassar, agar dapat berkontribusi pada pembangunan di Indonesia bagian Timur. Hal tersebut juga dapat mendorong adanya metode dan cara baru yang lebih efektif dalam pembuatan kebijakan yang berkualitas.
Pewawancara: Apa yang dapat dilakukan PAIR untuk jalur kereta api baru?
Matthews: Dalam hal penelitian, PAIR dapat berkontribusi membangun pemahaman yang lebih baik tentang kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi terkait konektivitas, yang dapat membantu pemerintah provinsi dan pusat dalam membuat kebijakan yang lebih baik terkait arah mana yang harus ditempuh untuk proyek yang serupa di masa mendatang. Hal itu juga dapat menjadi menjadi varian dalam hal pembangunan daerah di Sulawesi Selatan.
Pewawancara: Apa saja manfaat lain yang dibawa oleh PAIR?
Matthews: Ada gairah yang besar dalam mengembangkan komunitas analis di daerah-daerah seperti Makassar. Saya mengamatinya di awal tahun ini, ketika kami mengadakan buka puasa bersama di Makassar, dan ketika Kemitraan Penelitian Indonesia-Australia disambut oleh sekelompok orang yang aktif di wadah pemikir (think-tank) dari Jakarta.
Pembuatan kebijakan tidak hanya dilakukan di Jakarta. Ada banyak kebijakan penting yang dikembangkan di tingkat regional, seperti di Sulawesi Selatan, yang kemudian menjadi kebijakan penting bagi pembangunan nasional di Indonesia serta penting bagi masa depan kerja sama ekonomi Australia dengan Indonesia.
Pewawancara: Apakah PAIR mendapat dukungan dari Gubernur?
Matthews: AIC mulai mengembangkan konsep Kemitraan Penelitian Indonesia-Australia sekitar satu atau setengah tahun yang lalu. Pemilihan Gubernur diselenggarakan tahun lalu, dan yang memenangkan pemilu tersebut, cukup beruntung, dari pandangan kami waktu itu, adalah Profesor Nurdin Abdullah.
Beliau sangat fokus pada pembangunan ekonomi dan memberikan respon yang positif terhadap konsep PAIR. Dengan latar belakang akademis yang beliau miliki, tentunya beliau sangat paham tentang pembuatan kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy). Saya pikir beliau akan sangat diuntungkan dengan adanya hasil-hasil penelitian yang akan PAIR lakukan.
Diterjemahkan oleh Fadhilah Trya Wulandari.