COVID-19, transformasi digital, dan usaha kecil dan menengah di Indonesia

COVID-19 telah menghantam usaha kecil dan menengah (UKM) dengan keras, melalui kebijakan lockdown atau pembatasan sosial dan penurunan ekonomi yang diakibatkannya. Bagaimana para pelaku bisnis ini menggunakan digital untuk mengubah cara mereka beroperasi dan seberapa efektif kebijakan teknologi digital pemerintah dalam mendukung transformasi mereka?

 

Proyek Penelitian Cepat Australia-Indonesia Centre (AIC) terbaru ini akan menyelidiki bagaimana UKM Indonesia menggunakan teknologi digital untuk mengubah model bisnis mereka dan mengidentifikasi pembelajaran yang dapat diterapkan untuk mendukung pemulihan ekonomi Indonesia.

Indonesia adalah ekonomi terbesar di Asia Tenggara. UKM memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia. Mereka adalah sumber lapangan kerja terbesar, terhitung hampir 97% dari pekerjaan lokal. Mereka menarik 56% investasi bisnis di Indonesia. UKM penting untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia, pengentasan kemiskinan dan inklusi sosial.

“Proyek ini menyelidiki dampak COVID-19 terhadap UKM Indonesia,” sebut salah satu ketua penelitian ini, Dr Heather Stewart.

“Kami sangat tertarik dengan bagaimana UKM memasukkan digital ke dalam strategi bisnis mereka dalam menanggapi tantangan dari sisi permintaan dan penawaran termasuk manajemen big data. Kami juga tertarik untuk menjajaki efektivitas kebijakan pemerintah dalam mendukung UKM. Salah satu ambisi digital Indonesia adalah mendorong lompatan teknologi UKM melalui e-commerce dengan berbagai inisiatif yang diluncurkan sebelum COVID-19. ”

“Karena UKM adalah kontributor utama pekerjaan, kami ingin pemahaman yang lebih baik tentang ketidaksetaraan dan dampak yang tidak merata dari COVID-19 terhadap ‘kelompok miskin dan rentan’, sebut Dr Beta Yulianita Gitaharie, salah satu ketua penelitian ini.

“Menganalisis perubahan digital dan jenis transformasi yang terjadi akan membantu kami setidaknya dalam tiga cara. Pertama, mempelajari ketangkasan dan ketahanan UKM. Kedua, mengidentifikasi perbaikan kebijakan Pemerintah tentang UKM, kewirausahaan dan keuangan. Ketiga, memahami dampak langsung dan tidak langsung pada ‘kelompok miskin baru’ dan kelompok rentan yang merupakan pasar UKM tersebut. Ada peluang bagi UKM untuk memainkan peran utama dalam mempromosikan pemulihan COVID-19 Indonesia dan berkontribusi kepada komunitas mereka. ”

 

Tim peneliti

Ketua: Dr Heather Stewart (The University of Queensland), Dr Beta Yulianita Gitaharie (Universitas Indonesia)

Anggota: A/Prof Sarah Jane Kelly (The University of Queensland), Dr Liz Ferrier (The University of Queensland), Dr Andre Pekerti (The University of Queensland), Dr Belinda Wade (The University of Queensland), A/Prof Imam Salehuddin (Universitas Indonesia), A/Prof Riani Rachmawati (Universitas Indonesia), A/Prof Tengku Ezni Balqiah (Universitas Indonesia)

 

Narahubung media Australia

Marlene Millott
Staf Program PAIR
+61 427 516 851
pair@australiaindonesiacentre.org

Narahubung media Indonesia

Fadhilah Trya Wulandari
Staf Program PAIR
+62 8124 3637 755
pair@australiaindonesiacentre.org

 

Tentang Australia-Indonesia Centre

AIC didirikan oleh Pemerintah Australia dan Indonesia pada tahun 2013. AIC menyatukan 11 universitas – tujuh universitas di Indonesia dan empat di Australia – untuk memajukan hubungan antar-warga dalam sains, teknologi, pendidikan, inovasi, dan budaya. AIC merancang dan memfasilitasi program penelitian bilateral, membawa hasil penelitian ke dalam kebijakan dan praktik. Hal ini membentuk tim interdisipliner yang bekerja secara kolaboratif dengan pemangku kepentingan – kebijakan, bisnis, dan komunitas – untuk menemukan solusi terhadap tantangan regional, nasional dan global.

Selain penelitian, aktivitas penjangkauan AIC berkontribusi pada upaya menghubungkan orang-ke-orang yang lebih luas. Hal ini dilakukan melalui dialog digital yang berusaha untuk memberikan berbagai wawasan baru. Hal tersebut juga mendukung pendalaman pertukaran budaya melalui festival film pendek Indonesia Australia, mengeksplorasi sikap dan persepsi nasional masing-masing terhadap satu sama lain, dan menyatukan pemimpin masa depan kedua negara dalam berbagai program, lokakarya, dan dialog.

Proyek Small Rapid Research (SRR) adalah bagian dari program Kemitraan untuk Penelitian Australia dan Indonesia (Partnership for Australia-Indonesia Research/PAIR), yang didanai oleh Pemerintah Australia.

Photo by Fikri Rashid on Unsplash