Memahami aspirasi pemuda di wilayah pedesaan Sulawesi Selatan
Lihat Siaran Pers ini sebagai PDF
Potensi demografi pemuda Indonesia seringkali disebut belum dimanfaatkan dan pemerintah ingin menemukan cara terbaik untuk mendukung dan meningkatkan keahlian mereka untuk masa depan yang lebih baik.
Tetapi apa sebenarnya impian dan aspirasi anak-anak muda ini? Terutama mereka yang tinggal di luar kota-kota besar yang kurang memiliki akses ke infrastruktur dan pelatihan keterampilan.
Baca wawasan terkini dari proyek percontohan PAIR [September 2020]
Memahami harapan masa depan kalangan muda di provinsi Sulawesi Selatan adalah tujuan dari proyek penelitian The Australia-Indonesia Centre.
Tim peneliti interdisiplin yang tergabung dalam Kemitraan Riset Australia-Indonesia (Partnership for Australia-Indonesia Research/PAIR) akan mengeksplorasi aspirasi ekonomi dan sosial kalangan muda di masyarakat pedesaan yang menjadi sasaran dalam penelitian ini.
Penelitian ini juga akan mengungkap pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk membantu kalangan muda dalam mencapai tujuan mereka.
Temuan-temuan dari proyek ini akan menginformasikan proyek yang lebih besar dalam meneliti bagaimana kalangan muda menanggapi perubahan dalam praktik pertanian dan pembangunan, yang pada akhirnya membuat rekomendasi untuk program pendidikan dan reformasi kebijakan.
Semua penelitian akan dilakukan dari jarak jauh, tanpa perlu perjalanan lapangan.
Latar Belakang
Pemahaman tentang kebutuhan pendidikan dan pekerjaan bagi kalangan muda di masyarakat pedesaan perlu mencakup konteks historis dan perkembangan wilayah tersebut. Struktur pemerintahan di Indonesia cukup kompleks, sehingga penting untuk memahami hambatan apa yang memungkinan pemuda mengalami hambatan dalam mencapai potensi mereka.
Sulawesi Selatan merupakan wilayah dengan perkembangan ekonomi tercepat kesembilan di antara seluruh provinsi di Indonesia, dan pembangunan jalur kereta api baru akan membuat beberapa daerah dan masyarakat dapat lebih saling terhubung daripada sebelumnya. Ini akan menyediakan banyak peluang dan memperluas hubungan mereka dengan lingkungan di sekitar. Dalam upaya memastikan kaum muda memanfaatkan peluang-peluang baru tersebut, para pembuat kebijakan harus terlebih dahulu memahami realitas dan aspirasi mereka, serta ketidaksetaraan yang ada di antara berbagai kelompok.
Proyek penelitian ini akan berusaha mengidentifikasi sejumlah hal, yang akan menjadi dasar penelitian lebih lanjut di PAIR:
- Kebutuhan dan aspirasi kalangan muda di daerah sekitar jalur kereta api Makassar-Parepare, dan hambatan apa yang mereka temukan dalam upaya memenuhi dan merealisasikan kebutuhan tersebut.
- Keterampilan, prioritas pendidikan dan pelatihan yang ditujukan pada kalangan muda saat ini, serta kebijakan dan program pemerintah apa saja yang tersedia.
- Peran kaum muda saat ini dalam pembangunan pedesaan dan reformasi agraria di berbagai kelompok sosial.
Tim Peneliti
PAIR domain: Pemuda dan pembangunan
- Senior Fellows: Dr Wilmar Salim (ITB), Dr Reni Suwarso (UI), Dr Wolfram Dressler (UniMelb)
- Associate Fellows: Retno Indro Putri (UNAIR), Uly Faoziyah (ITB), Dr Anna Sanders (UniMelb)
Ini adalah yang proyek penelitian kedua dari empat proyek percontohan PAIR. Minggu lalu, kami telah mengumumkan proyek percontohan untuk domain ‘Kaum muda, kesehatan dan kesejahteraan‘, dan dua lainnya akan diumumkan dalam beberapa minggu mendatang.
Narahubung media Australia
Marlene Millott
PAIR Program Officer
+61 427 516 851
pair@australiaindonesiacentre.org
Narahubung media Indonesia
Fadhilah Trya Wulandari
Petugas Program PAIR
+62 8124 3637 755
pair@australiaindonesiacentre.org
Tentang PAIR
PAIR adalah program unggulan untuk model penelitian terbaru AIC, yang didukung oleh Pemerintah Australia, Pemerintah Indonesia, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan sebelas universitas mitra AIC di Australia dan Indonesia.
Berfokus pada Sulawesi Selatan, PAIR menjelajahi wilayah pantai barat provinsi, tempat jalur kereta baru sepanjang 145 kilometer dibangun, menghubungkan dua kota besar dan tiga kabupaten: Makassar, Maros, Pangkajene, Barru dan Parepare. PAIR akan mengeksplorasi empat bidang utama: rumput laut sebagai komoditas utama; transportasi, logistik dan rantai pasok; kesehatan dan kesejahteraan pemuda; serta keterampilan dan pembangunan pemuda.
Kunjungi situs PAIR untuk informasi lebih lanjut.
Tentang Australia-Indonesia Centre
Melalui webinar: In Conversation, Australia-Indonesia Centre telah membedah dampak COVID-19 dari berbagai perspektif, termasuk kesehatan masyarakat, ekonomi, pemerintahan, perdagangan internasional dan pendidikan dalam skala global. Penelitian PAIR akan menambah upaya ini karena kami terus mencari cara untuk bekerja bersama menuju pemulihan dan pembangunan berkelanjutan.
The Australia-Indonesia Centre adalah konsorsium yang terdiri dari 11 universitas terkemuka berbasis penelitian yang terletak di kedua negara. Misinya adalah untuk mengembangkan hubungan orang-ke-orang (people-to-people) dalam sains, teknologi, pendidikan, inovasi dan budaya.
Kunjungi situs AIC untuk informasi lebih lanjut.
Photo oleh Muhammad Aldo lewat Unsplash.