Peluncuran PAIR di Sulawesi Selatan: babak baru untuk Indonesia dan Australia

Tabuhan gendang tradisional Makassar bergemuruh di Baruga Pattingalloang, Kediaman Gubernur Sulawesi Selatan, sebagai tanda peluncuran Program Kemitraan Penelitian Indonesia-Australia (PAIR) di Makassar, hari Senin 18 November 2019.

Gendang yang ditabuh oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, dan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan, tersebut menandai awal tiga tahun pelaksanaan program PAIR di Sulawesi Selatan yang didukung oleh pemerintah Australia dan Indonesia.

Para tamu undangan yang berasal dari sektor pemerintah, industri, akademisi, komunitas, staf Konsulat Jenderal Australia dan Pusat Australia-Indonesia (AIC) disambut dengan pertunjukan tari tradisional yang menampilkan rupa warna-warni kebudayaan Sulawesi Selatan. Hal ini merupakan pengalaman baru yang dirasakan oleh mayoritas 11 Senior Fellows dari Australia dan Indonesia, tim peneliti senior yang akan memimpin program penelitian PAIR selama tiga tahun mendatang, yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Sulawesi Selatan.

Setelah bersama-sama mengumandangkan lagu kebangsaan ‘Indonesia Raya’ dan menyaksikan pemutaran video peluncuran PAIR, acara dilanjutkan dengan mendengarkan sambutan dari pihak AIC, Pemerintah Australia dan Provinsi Sulawesi Selatan yang memuji PAIR sebagai babak baru dalam hubungan Indonesia dan Australia.

Para tamu yang berasal dari sektor pemerintah, bisnis dan industri, akademisi, komunitas, dan Australia-Indonesia Centre (AIC) di acara peluncuran PAIR di kantor Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah. Foto atas: Duta Besar Australia, Gary Quinlan (kiri) dan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, menabuh gendang traditional Makassar untuk meluncurkan program PAIR. (Foto: AIC)

Direktur Eksekutif AIC, Dr Eugene Sebastian, dalam sambutannya memperkenalkan AIC, khususnya program PAIR, sebagai platform kolaborasi yang terstruktur dan jangka panjang antara Indonesia dan Australia. Ia menekankan kerangka kerja penelitian PAIR yang unik dan ambisius dengan menyatukan pemerintah, bisnis, dan masyarakat untuk mengatasi tantangan dunia nyata. Ia juga menekankan AIC sebagai inkubator dan katalisator penelitian, dengan menghubungkan proyek-proyek kecil dengan mitra dan donor untuk meningkatkan kualitas dan memberikan hasil dengan dampak yang lebih besar. AIC sedang membangun proyek penelitian PAIR di Sulawesi Selatan dengan tujuan yang sama tersebut. Pidato lengkap Dr Sebastian dapat dibaca di sini.

Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Nurdin Abdullah, tampak sangat bersemangat meluncurkan program PAIR, sembari menyatakan hari tersebut sebagai tonggak bersejarah bagi hubungan Indonesia dan Australia. Ia menyatakan dukungan dan kesediaan pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk bekerja sama dalam proyek tersebut dikarenakan lembaga pendidikan, menurutnya, adalah komponen utama dalam proses pembuatan kebijakan. “Saya berharap program PAIR ini akan menjadi motivasi bagi kita untuk terus berkembang dan maju bersama,” ujar Gubernur Sulsel.

Duta Besar Gary Quinlan juga menegaskan dukungannya untuk program PAIR, dengan menekankan integrasi pendekatan multidisiplin dan berkelanjutan. Ia mengakui sejarah panjang yang dimiliki oleh Indonesia dan Australia. Ia mengungkapkan, “Sangat menyenangkan untuk meluncurkan program ini di Makassar – tempat di mana hubungan Australia dan Indonesia dimulai 400 tahun yang lalu.”. Ia juga menambahkan bahwa program PAIR mewakili masa depan hubungan ini dan bertindak sebagai motor penggerak dalam kolaborasi antar kedua negara.

Setelah rangkaian acara formal selesai, para tamu mengambil kesempatan untuk berbincang, berswafoto, dan mencicipi makanan ringan khas Sulawesi Selatan. Ada antusiasme tulus dari orang-orang di ruangan itu untuk terhubung satu sama lain dan bekerja bersama; pertanda yang menggembirakan bagi keberhasilan PAIR selama tiga tahun ke depan.

Diterjemahkan oleh Fadhilah Trya Wulandari.

PAIR Program Officer