Peneliti jalin kerjasama dengan masyarakat Sulawesi Selatan

researcher discuss with leader

Tim peneliti Australia-Indonesia Centre di bidang kesehatan mengunjungi tiga kabupaten di Sulawesi Selatan menemui para pimpinan daerah dan menjelaskan nilai penelitian mereka.

 

Para pemimpin program dan peneliti bertemu dengan pejabat pemerintah daerah untuk mempresentasikan rencana penelitian mereka untuk mengumpulkan data tentang kesehatan mental, disabilitas dan layanan kesehatan ibu dan anak di kabupaten.

Tim Kerjasama untuk Penelitian Australia Indonesia (PAIR) akan melakukan wawancara yang mencakup 80 persen wilayah desa di Kabupaten Maros, Pangkep dan Barru.

group photo
Tim PAIR dengan Sekretaris Daerah Kab. Barru, Dr. Ir. Abustan, M.Si

Di Kabupaten Barru misalnya, tim peneliti akan melakukan wawancara di 40 desa dan menjelaskan bahwa temuan mereka akan tersedia bagi pengambil kebijakan untuk pekerjaan mereka dalam membantu masyarakat.

Hasil wawancara tersebut akan memungkinkan pemahaman yang lebih baik terkait pelayanan kesehatan serta potensi penggunaan Dana Desa untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, khususnya seputar kesehatan mental dan disabilitas.

Kehadiran program PAIR di bidang pemuda, kesehatan dan kesejahteraan dipandang sebagai kontribusi positif bagi daerah tersebut.

group photo
Tim PAIR dengan Kepala Dinas Kesehatan Kab. Barru, dr. Amis Rifai.

Dokter Rifai mengatakan bahwa fokus PAIR pada isu-isu ini akan membantu pemerintah daerah untuk mempersiapkan setiap intervensi yang diperlukan untuk memaksimalkan layanan dan program kesehatan bagi seluruh masyarakat.

Informasi dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa 6,1 persen penduduk di atas usia 15 tahun mengalami depresi dan provinsi Sulawesi Selatan memiliki prevalensi gangguan kesehatan jiwa yang tinggi.

group photo
Tim PAIR bersama Plt Kepala BAPPELITBANGDA Barru, Bapak H. Umar.

Banyak penyandang cacat berasal dari latar belakang yang kurang mampu dan memiliki akses lemah ke layanan kesehatan dan sosial dasar yang mengurangi kualitas hidup mereka dan menempatkan mereka pada risiko terjebak dalam kemiskinan. Pandemi COVID-19 telah memperburuk dampak pada penyandang disabilitas dan Sulawesi Selatan memiliki sejumlah besar orang yang menghadapi hambatan dalam mengakses layanan dasar.

Penelitian ini juga akan mengeksplorasi aspek kesehatan ibu dan anak termasuk melihat indikatornya. Sulawesi Selatan telah membuat beberapa kemajuan di bidang ini namun perbaikan lebih lanjut diperlukan.

group photo
Tim PAIR dengan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kab. Barru, Bapak Jamaluddin S.Sos, M.H.

Penelitian ini akan berlangsung sepanjang tahun 2022. Kelompok riset PAIR melakukan wawancara hybrid (baik online maupun offline) dengan pimpinan atau perwakilan daerah sebagai langkah awal selama minggu kedua Februari-Maret 2022. Hasil wawancara akan digunakan sebagai acuan penulisan rekomendasi kebijakan dan program terkait.

Picture of Evelynd

Produser Konten Digital
Australia-Indonesia Centre