Penelitian terbaru PAIR memperluas perhatian pada jalur kereta api Sulawesi Selatan
Kereta api Makassar ke Parepare di Sulawesi Selatan merupakan bagian penting dari infrastruktur di Indonesia dan fokus penting untuk penelitian PAIR.
Potensinya sebagai sarana pengangkutan barang dan komoditas termasuk rumput laut, batu bara dan semen, serta layanan penumpang, merupakan subjek dari proyek penelitian besar PAIR.
Saat ini Australia-Indonesia Centre sedang mendanai beberapa proyek baru untuk mengkaji sejumlah tema terkait dengan infrastruktur ini. Proyek-proyek ini akan melanjutkan dan melengkapi penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh PAIR, mendukung strategi program Kemitraan untuk Pemulihan DFAT, dan menelaah isu-isu terkait kesetaraan gender, disabilitas dan inklusi sosial.
Peneliti PAIR dari Indonesia dan Australia akan mengumpulkan bukti dan menyusun rekomendasi yang dapat digunakan guna perumusan kebijakan tentang transportasi umum.
Mohn klik nama proyek penelitian di bawah ini untuk informasi lebih lanjut:
- Dampak dan hasil sosial ekonomi bagi masyarakat di sepanjang jalur kereta api
- Pengkajian koordinasi kebijakan dan komunikasi dalam pembangunan jalur kereta api
- Potensi ekowisata pada jalur kereta api di Sulawesi Selatan
- Keamanan dan aksesibilitas bagi perempuan dan penyandang disabilitas di stasiun
Dampak dan hasil sosial ekonomi bagi masyarakat di sepanjang jalur kereta api
Proyek ini menyelidiki dampak sosial-ekonomi perkeretaapian terhadap masyarakat pedesaan, khususnya pada kelompok rentan.
Riset ini akan memberikan wawasan tentang dampak positif dan negatif dari perkeretaapian dan akan mengkaji bagaimana perkembangan perkeretaapian mempengaruhi hasil pertanian di kabupaten yang berdekatan sepanjang jalur perkeretaapian.
Riset ini juga akan menelaah bagaimana penduduk, khususnya perempuan, memandang dan dipengaruhi oleh pembangunan kereta api.
Proyek ini sejalan dengan strategi DFAT tentang kesetaraan gender, dengan fokus pada pemulihan ekonomi untuk perempuan dan kelompok masyarakat yang kurang beruntung lainnya.
Tim peneliti
- Co-leads: Dr Kirsten Martinus (University of Western Australia), Dewi Lestari (Universitas Hasanuddin)
- Partner investigators: Dr Sudirman Nasir (Universitas Hasanuddin) and Salman Samir (Universitas Hasanuddin)
Pengkajian koordinasi kebijakan dan komunikasi dalam pembangunan jalur kereta api
Proyek penelitian ini diarahkan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi isu-isu yang terkait dengan proyek kereta api Makassar-Parepare dan akan melibatkan pemangku kepentingan penting di pusat dan daerah.
Riset ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan, terutama dalam pengembangan ruas-ruas jalur KA Trans Sulawesi di masa mendatang.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu industri konstruksi dengan pemahaman yang akurat tentang peran, hubungan, dan komunikasi antar pemangku kepentingan.
Temuan riset ini diharapkan dapat membantu semua pihak seperti klien, pembuat kebijakan, ahli strategi, pemodal, dan tokoh masyarakat yang terlibat dalam pengambilan keputusan yang tepat dalam perencanaan dan pengembangan infrastruktur.
Tim peneliti
- Co-leads: Associate Professor Hemanta Doloi (University of Melbourne), Hengki Purwoto (Universitas Gadjah Mada)
- Partner investigators: Dr Nurhadi Susanto (Universitas Gadjah Mada), Dr Mailinda Eka Yuniza (Universitas Gadjah Mada), Atmaja P. Rosyidi (Universitas Gadjah Mada), Joewono Soemardjito (Universitas Gadjah Mada)
Potensi Ekowisata pada jalur kereta api di Sulawesi Selatan
Proyek ini akan mengkaji bagaimana jalur kereta api Makassar-Parepare dapat digunakan untuk lebih mengembangkan sektor ekowisata di Sulawesi Selatan yang dapat membuka peluang untuk kerja yang baru, dan dapat membuka peluang bisnis ekowisata baru yang dikelola oleh perempuan.
Proyek ini akan mengaudit destinasi ekowisata baik yang ada maupun yang potensial, dan mensurvei berbagai pemangku kepentingan, untuk menentukan sikap dan kapasitas masyarakat dan institusi setempat untuk mengelola peningkatan ekowisata.
Riset ini juga akan meneliti minat wisatawan untuk menggunakan jalur kereta api untuk mengakses destinasi ekowisata tersebut.
Proyek ini juga meliputi rekomendasi yang ditujukan kepada pemerintah dan calon investor tentang lokasi dan bentuk tujuan ekowisata apa yang dapat dikembangkan di sepanjang jalur kereta api untuk memaksimalkan efektivitas pascapandemi.
Tim peneliti
- Co-leads: Dr Ilham Alimuddin (Universitas Hasanuddin), Dr Peter Speldewinde (University of Western Australia)
- Partner investigators: Dr Barbara Cook (University of Western Australia), Professor Asri Jaya (Universitas Hasanuddin), Dr Yadi Mulyadi (Universitas Hasanuddin), Andang Suryana Soma (Universitas Hasanuddin), Rafika Ramli (Universitas Hasanuddin)
Foto oleh Wikimedia Commons
Keamanan dan aksesibilitas bagi perempuan dan penyandang disabilitas di stasiun
Tim dari Lab XYX di Monash University dan Universitas Hasanuddin sedang melakukan audit pada perkeretaapian di Sulawesi Selatan dengan fokus pada keselamatan dan aksesibilitas bagi perempuan dan penyandang disabilitas.
Penelitian ini sejalan dengan strategi DFAT untuk memberdayakan perempuan dan mempromosikan kesetaraan gender yang dipandang penting dalam mempercepat pembangunan berkelanjutan.
Proyek ini akan memberikan rekomendasi praktis kepada para pemangku kepentingan untuk meningkatkan kapasitas stasiun kereta api di jalur Makassar-Parepare untuk melayani perempuan dan anak perempuan juga penyandang disabilitas.
Temuan riset ini juga akan mendorong pemahaman yang lebih luas tentang isu-isu keselamatan dan aksesibilitas untuk perancangan desain infrastruktur untuk publik di masa depan.
Tim peneliti
- Co-leads: Associate Professor Niki Kalms (Monash University), Veronica Natalia (Universitas Hasanuddin)
- Partner investigator: Marly Valenty Patandianan (Universitas Hasanuddin)
Penelitian terbaru PAIR menyusul pemberitahuan serupa tentang laporan-laporan penelitian yang berfokus pada sektor rumput laut.
Foto di atas oleh Arfan Sabran/Australia-Indonesia Centre