Pengalaman panjang dan beragam para ahli untuk membantu riset PAIR di Sulawesi Selatan

Lihat Siaran Pers ini sebagai PDF

Australia-Indonesia Centre (AIC) dengan bangga mengumumkan pembentukan Dewan Penasihat Penelitian (Research Advisory Panel/RAP) yang akan memandu pengembangan program Kemitraan Riset Australia-Indonesia (Partnership for Australia-Indonesia Research/PAIR) di Sulawesi Selatan.

 

RAP terdiri dari tokoh-tokoh berpengaruh dari sektor pemerintah Australia dan Indonesia, sektor industri, akademisi dan tokoh masyarakat, yang diantara mereka membawa pengalaman panjang dan beragam tak ternilai dari semua penjuru yang sesuai dengan misi dari PAIR.

“Aspek penting dari program AIC di Sulawesi Selatan adalah melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam penelitian yang didorong oleh permintaan dan kebutuhan,” kata Dr Eugene Sebastian, Direktur Program PAIR.

“Tantangan yang kami hadapi berhubungan dengan aspek geografis tertentu – baik itu lingkungan, kawasan maupun ekosistem. Di setiap lokasi, kami mengidentifikasi dan bekerja dengan para pemangku kepentingan – dari desa, kota, provinsi dan tingkat nasional – untuk mendefinisikan masalah dan menciptakan solusi bersama.”

“Dengan melibatkan para pemangku kepentingan sejak awal, kami meningkatkan kemungkinan agar ide dan solusi dapat diimplementasikan, dan merangkul semua pihak, pada akhirnya”

Program PAIR didanai oleh Pemerintah Australia dan didukung oleh Pemerintah Indonesia, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan sebelas mitra universitas AIC. Program ini menyatukan para pembuat kebijakan, sektor bisnis, peneliti dan masyarakat untuk menemukan langkah-langkah baru bagi pembangunan dan masyarakat Sulawesi Selatan, terutama petani rumput laut, untuk berinovasi dan mendapatkan manfaat dari investasi pembangunan konektivitas dan transportasi baru.

Program ini utamanya berfokus pada kalangan muda, mengeksplorasi berbagai isu seperti kesehatan, keterampilan, kesejahteraan, dan pengembangan usaha.

Anggota RAP akan mendukung penelitian ini dengan memberikan saran dan panduan, serta membantu menavigasi konteks lokal. Hasil dari kontribusi mereka akan menjadikan penelitian lebih berkualitas dengan data yang diperoleh, didukung oleh ide-ide masyarakat, dan tentunya dapat memenuhi kebutuhan para pembuat kebijakan.

Dewan Penasehat Penelitian (RAP)

Anggota Dewan Penasihat Penelitian (RAP) PAIR adalah sebagai berikut (dalam urutan abjad):

Lihat daftar lengkap dan biografi mereka di sini.

  • Alison Duncan, Menteri-Konselor (Ekonomi, Investasi dan Infrastruktur), Kedutaan Besar Australia, Jakarta
  • Budu, Tim Gubernur Untuk  Percepatan Pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan TGUPP
  • Bronwyn Robbins, Konsul Jenderal Australia di Makassar
  • Elan Satriawan, Ketua Kelompok Kerja Kebijakan, Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K)
  • Erna Witoelar, Mantan Duta Besar Khusus PBB untuk Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) di Asia Pasifik
  • Eugene Sebastian, Direktur Eksekutif, The Australia-Indonesia Centre
  • Hasnawati Saleh, Koordinator Penelitian PAIR, The Australia-Indonesia Centre
  • Ishak Salim, Pendiri Pergerakan Difabel Indonesia untuk Kesetaraan
  • Jamaluddin Jompa, Penasihat Menteri untuk Bidang Ekologi Kelautan, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
  • Jana Hertz, Ketua Tim di Knowledge Sector Initiative
  • Muhammad Sani Azis, Koordinator Regional (Sulawesi Selatan) Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI)
  • Musdhalifah Machmud, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI
  • Ocky Karna Radjasa, Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Kementerian Riset dan Teknologi RI
  • Prakosa Hadi Takariyanto, Direktur Teknik, PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero)
  • Pratiwi Hamdhana, Pendiri dan Direktur Utama Tenoon, dan Driver Engagement Gojek Makassar
  • Wihana Kirana Jaya, Staf Khusus untuk Urusan Ekonomi dan Investasi Transportasi kepada Menteri Perhubungan Republik Indonesia

Lihat daftar lengkap dan biografi mereka di sini.

 

Narahubung media Australia

Marlene Millott
PAIR Program Officer
+61 427 516 851
pair@australiaindonesiacentre.org

Narahubung media Indonesia

Fadhilah Trya Wulandari
Petugas Program PAIR
+62 8124 3637 755
pair@australiaindonesiacentre.org

 

Tentang PAIR

PAIR adalah program unggulan untuk model penelitian terbaru AIC, yang didukung oleh Pemerintah Australia, Pemerintah Indonesia, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan sebelas universitas mitra AIC di Australia dan Indonesia.

Berfokus pada Sulawesi Selatan, PAIR menjelajahi wilayah pantai barat provinsi, tempat jalur kereta baru sepanjang 145 kilometer dibangun, menghubungkan dua kota besar dan tiga kabupaten: Makassar, Maros, Pangkajene, Barru dan Parepare. PAIR akan mengeksplorasi empat bidang utama: rumput laut sebagai komoditas utama; transportasi, logistik dan rantai pasok; kesehatan dan kesejahteraan pemuda; serta keterampilan dan pembangunan pemuda.

Kunjungi situs PAIR untuk informasi lebih lanjut.

 

Tentang Australia-Indonesia Centre

Melalui webinar: In Conversation, Australia-Indonesia Centre telah membedah dampak COVID-19 dari berbagai perspektif, termasuk kesehatan masyarakat, ekonomi, pemerintahan, perdagangan internasional dan pendidikan dalam skala global. Penelitian PAIR akan menambah upaya ini karena kami terus mencari cara untuk bekerja bersama menuju pemulihan dan pembangunan berkelanjutan.

The Australia-Indonesia Centre adalah konsorsium yang terdiri dari 11 universitas terkemuka berbasis penelitian yang terletak di kedua negara. Misinya adalah untuk mengembangkan hubungan orang-ke-orang (people-to-people) dalam sains, teknologi, pendidikan, inovasi dan budaya.

 

Kunjungi  situs AIC untuk informasi lebih lanjut.

Photo: AIC