Pertemuan keempat Dewan Penasihat Riset PAIR berfokus pada advokasi dan strategi penjangkauan penelitian
Pendekatan dan strategi advokasi-penjangkauan menjadi fokus diskusi dalam Pertemuan Dewan Penasehat Riset PAIR baru-baru ini.
Pertemuan tersebut diselenggarakan dalam rangka tahap selanjutnya dari Kemitraan Riset Australia-Indonesia (PAIR) di Sulawesi Selatan. PAIR telah menggunakan model “kebijakan berbasis bukti” untuk memastikan pemangku kepentingan dapat menghasilkan kebijakan, strategi, dan tindakan yang nyata.
Pertemuan RAP keempat terjadi pada 11 November 2021, dan dihadiri oleh anggota RAP yang merupakan tokoh berpengaruh dari pemerintah pusat dan provinsi, serta dari sektor bisnis, industri dan LSM. Dr (Hc) Erna Witoelar memimpin rapat penting ini.
Anggota RAP Dr Ishak Salim menekankan pentingnya perencanaan strategi advokasi untuk memastikan implementasi rekomendasi penelitian PAIR dalam pengambilan kebijakan Sulawesi Selatan.
“Strategi advokasi sangat penting. Banyak penelitian yang hanya berakhir di atas kertas, tidak banyak yang mampu mendorong rekomendasi kepada pembuat kebijakan dan penerima manfaat,” kata Dr Ishak.
Rapid Research PAIR COVID-19 digunakan sebagai contoh pengembangan strategi ini. Skema penelitian ini merupakan inisiatif yang dimulai pada awal pandemi dengan menginvestasikan dana perjalanan untuk penelitian terkait COVID-19 dan menanggapi program Kemitraan untuk Pemulihan Pemerintah Australia. Ada 12 topik penelitian tentang dampak COVID-19 terhadap tenaga kesehatan, perempuan, penyandang disabilitas, dan kaum muda. PAIR telah berupaya untuk mempromosikan hasil penelitian dengan cara yang bebas jargon untuk memastikan pesan kepada pembuat kebijakan jelas dan mampu menarik perhatian pembuat kebijakan.
“Kebijakan berbasis bukti sangat penting untuk menangani krisis dan penelitian dapat memandu bagaimana meresponsnya,” kata Dr Eugene Sebastian, Direktur Program PAIR.
Konsul Jenderal Australia di Makassar dan anggota RAP, Bronwyn Robbins, yang memberikan tanggapan dalam pertemuan ini, memuji inisiatif PAIR dalam menanggapi pandemi COVID-19.
“Saya senang PAIR dapat memberikan penelitian penting untuk membahas COVID-19,” kata Robbins.
Hubungan bilateral antara Australia dan Indonesia secara luas terlihat semakin kuat, dengan Australia telah berkontribusi dalam memperkuat respons Indonesia terhadap pandemi COVID-19.
Selain Riset Cepat COVID-19, RAP juga mendengar kabar terbaru dari tim peneliti komoditas PAIR di Sulawesi Selatan. Tim komoditas menyelesaikan proyek percontohan (Juli 2020) dan merancang rencana untuk penelitian lebih lanjut melalui Proyek Terintegrasi Strategis untuk penelitian lebih lanjut Juni 2021). Diskusi tersebut memberikan arahan kepada tim peneliti PAIR untuk strategi advokasi dan sosialisasi yang efektif yang akan dilaksanakan setelah penelitian berhasil diselesaikan pada akhir tahun 2022.
PAIR MENYAMBUT ANGGOTA BARU RAP
Dewan Penasihat Riset PAIR terdiri dari para tokoh pemimpin di sektor kebijakan, akademisi, bisnis, dan masyarakat yang berpengaruh dan berupaya mengatasi tantangan koordinasi antara tingkat nasional dan subnasional.
Kami baru-baru ini menyambut Tim Stapleton yang menggantikan Anna McNicol sebagai Penasihat Menteri untuk Ekonomi, Investasi dan Infrastruktur di Kedutaan Besar Australia Jakarta.
Kami juga berterima kasih kepada mantan anggota RAP Anna McNicol atas kontribusinya untuk PAIR.
Kita nantikan pertemuan produktif berikutnya pada 17 Maret 2022.