Gubernur Sulawesi Selatan: Riset itu penting untuk menyusun kebijakan pemerintah
Andi Sudirman Sulaiman: Untuk memahami suatu masalah dan mencari solusi terbaiknya harus diawali dan berlandaskan pada hasil riset. Kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan pelaksana di lapangan sangatlah penting dalam menerjemahkan data tersebut menjadi kebijakan yang tepat demi kesejahteraan masyarakat.
Menjadi pusat perubahan di pulau Sulawesi, provinsi Sulawesi Selatan turut berkolaborasi dengan Australia-Indonesia Centre (AIC) untuk mendalami dan meneliti berbagai hal penting bagi masa depan kawasan tersebut. Ini seperti yang disampaikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, saat berbincang dengan AIC di sela-sela kunjungannya ke Melbourne, Australia beberapa waktu lalu.
Ia memberikan pandangan tentang pentingnya riset, transformasi sektor-sektor industri penting, serta upaya membangun keahlian generasi muda di provinsi yang ia pimpin.
“Riset merupakan dasar dan langkah awal untuk melihat sebuah masalah, dan mencari solusi terbaiknya,” ungkap Andi Sudirman Sulaiman yang menekankan peran penting data hasil riset dalam proses penyusunan kebijakan publik.
Ia menekankan bagaimana agar penelaahan akademik yang komprehensif dan proses birokrasi pemerintahan dapat menyatu untuk menghasilkan solusi yang tepat untuk diterapkan.
“Akademisi, pemerintah, dan pelaksana harus bertemu di tengah, bersama-sama memutuskan cara mengimplementasikan hasil riset di lapangan,” tambahnya.
Dalam hal ini, AIC telah menjalankan sejumlah penelitian untuk membantu pemerintah memahami masalah-masalah yang terjadi di masyarakat, sekaligus dalam proses menyusun solusi yang tepat.
Salah satunya, Sulawesi Selatan telah dikenal sebagai salah satu daerah penghasil rumput laut yang signifikan, tetapi Andi Sudirman Sulaiman menyebut bahwa kualitas produksinya harus terus ditingkatkan agar bisa menembus pasar yang lebih luas. AIC melalui program Partnership for Australia-Indonesia Research (PAIR) telah meneliti kendala yang dihadapi, dan menyusun solusi yang dapat diambil untuk mengatasinya berupa perbaikan rantai pasok rumput laut. Penelitian ini tidak hanya berfokus membantu modernisasi produksi rumput laut agar lebih kompetitif, tetapi juga untuk mendukung proses produksi yang lebih berkesinambungan.
“Sasaran kita adalah membakukan tata kelola produksi rumput laut yang mampu memberikan nilai lebih, yang memiliki manfaat kesehatan, dan selalu berstandar kualitas ekspor,” jelas Andi Sudirman Sulaiman.
AIC juga meneliti jalur kereta api pertama di sana. Dipaparkan oleh Gubernur Andi, sarana infrastruktur tersebut penting untuk peningkatan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat karena efisien, murah, dan berpotensi untuk terhubung ke lebih banyak wilayah di Sulawesi Selatan.
“Sulawesi Selatan memiliki 21 kabupaten dan tiga kota. Perlu 10 sampai 12 jam untuk melintasinya lewat perjalanan darat. Sedangkan dengan kereta api, waktu tempuh menjadi lebih cepat, dan ini juga terhubung ke bandara, pelabuhan, serta bisa digunakan untuk mengangkut hasil pertambangan, pertanian, sekaligus menjadi moda transportasi massal umum yang cukup murah,” ungkapnya.
Terakhir, Gubernur Andi juga menyinggung tentang pentingnya peningkatan kemampuan generasi muda yang kini ditunjang oleh kehadiran sekolah-sekolah kejuruan, dan rencana untuk menambah pelatihan kerja dalam kemitraan bersama pelaku industri setempat. Ia juga menyampaikan harapannya agar kolaborasi di bidang pendidikan dengan Australia terus terbangun, menghadirkan peluang pengembangan diri bagi generasi muda Sulawesi Selatan.
Baca juga beberapa artikel tentang penelitian PAIR di Sulawesi Selatan.