Senior Fellows Q&A: Dr Christrijogo Sumartono
Dr Christrijogo Sumartono adalah seorang dosen dan ahli anestesi di Universitas Airlangga dan kepala dari Yayasan Ksatria Medika Airlangga yang bekerja dalam bidang bantuan kemanusiaan.
Di bawah ini, beliau menjelaskan sedikit tentang latar belakang dan petualangannya sampai pada posisinya saat ini.
Jelaskan bagaimana pertama kali anda tertarik pada bidang penelitian Anda?
Saya tertarik pada penelitian ini karena ingin mencari jawaban dan penyelesaian permasalahan yang sering kami hadapi di lapangan, sewaktu saya jadi dokter banyak masalah yang harus diselesaikan dengan dilakukan penelitian lebih dalam tentang kegagalan pengobatan di masyarakat.
Apakah ada peneliti lain di keluarga Anda? Apakah Anda ingat ketika Anda pertama kali menemukan ide penyelidikan ilmiah?
Di keluarga saya memang ada peneliti, yaitu di kebijakan lalu lintas , beliau sebagai dosen ilmu rancang kota (planologi). Saya pertama meneliti adalah tentang kerusakan sel syaraf tepi karena trauma/injury dengan mencoba cari penyelesaian pengobatan karena merasa tidak puas dengan pengobatan yang utama (penyambungan syaraf tepi dengan dijahitkan kembali). Saya mencoba memberikan stem cell yang saya ambil dari sumber kulit, yang tentu saja banyak yang tidak setuju karena stem cell sumber kulit tersebut berasal dari pruputium (ujung kulit penis sewaktu di khitan, pada orang muslim).
Apa yang Anda sukai dari universitas Anda? Dapatkah anda menyebutkan kolega atau guru yang menginspirasi Anda dan bagaimana ia menginspirasi dalam pekerjaan Anda?
Saya suka di Universitas Airlangga karena membuka kesempatan pada saya untuk mengeksplor semua ide saya. Guru saya sangat banyak, guru di tempat pekerjaan saya seperti Profesor di bidang Anestesi, Profesor di Biomolekuler (ITD – Institute for Tropical Diseases), Profesor di sekolah pascasarjana dll, yang semuanya memacu saya untuk bisa bekerja secara multitasking dengan semua bidang dan sangat aplikatif di lapangan.
Dari mana Anda berasal dan seperti apa keadaan disana? Jika Anda dapat menyebarkan satu aspek kehidupan dari tempat Anda berasal ke seluruh dunia, apakah itu?
Saya berasal dari kota kecil Jombang di Jawa Timur, namun saya lahir di kota Martapura Kalimantan Selatan dan besar di kota Surabaya Jawa Timur. Saya dalam pekerjaan meniti dari kota Jambi di Sumatera, pernah tugas di Maluku Utara di kota Ternate sebagai dokter anestesi, kehidupan yang mewarnai pekerjaan saya, bahwa Indonesia itu luas, suku bangsa Indonesia itu banyak dan harus tetap dihargai dan dijunjung tinggi, karena tanpa semuanya tidak ada kata “Nusantara”. Melakukan koordinasi dengan teman-teman Sumatera, itu berbeda dengan teman-teman dari Indonesia Timur, Indonesia itu bukan Jawa saja, tetapi Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Bali dan lain sebagainya itulah Nusantara. Karena itu yang akan saya sampaikan ke dunia adalah Indonesia Nusantara.
Jika Anda dapat menerapkan satu kebijakan baru di daerah Anda, yang dijamin akan berhasil, apakah itu?
Untuk menerapkan satu kebijakan baru maka kita harus mencari akar permasalahan dari kebijakan tersebut. Mungkin berasal dari topdown (policy pemerintah pusat), atau kebijakan bottom up (memang menjadi harapan masyarakat), karena keduanya berbeda dalam upaya pelaksanaannya atau perlakuannya. Untuk Kebijakan yang berasal dari atas (topdown) diperlukan sosialisasi dan asimilasi agar kebijakan tersebut dapat langgeng kesinambungannya. Kalau kebijakan itu berasal dari bawah (bottom up), biasanya lebih mudah berhasil dan itu seperti yang diinginkan oleh masyarakat.
PAIR melihat dampak dari pembangunan infrastruktur transportasi baru. Bisakah Anda mengingat kembali kemunculan infrastruktur baru yang sangat berpengaruh dalam hidup atau di komunitas Anda? Apakah Anda mengingat dampak yang terjadi?
Pembangunan infrastruktur transportasi baru tersebut memang sangat diperlukan, hal ini akan mempercepat mata rantai kegiatan ekonomi di wilayah tersebut karena kalau menunggu pengembangan sosio-ekonomi masyarakat biasanya memerlukan waktu bertahun-tahun dan lama. Tentang dampak perubahan tersebut jelas ada, karena proses percepatan tersebut tidak normal dalam mengadaptasi proses-proses alami. Dampak dari pembangunan infrastruktur tersebut biasa menyebabkan bencana alam (banjir), perubahan pola penyakit anak-anak muda, serta kerentanan dari ibu hamil dan anak-anak yang berisiko.
Kemana dan apa yang biasanya Anda lakukan untuk menikmati akhir pekan?
Saya menikmati hidup ini seimbang saja, tidak ada hiburan khusus. Biasanya saya di sela kesibukan saya, saya selalu melarikan ke upaya ibadah kepada Tuhan YME, karena tanpa Ridho dan InayahNya saya tidak bisa berbuat untuk orang lain, mengabdi dan hidup normal. Saya senang bersepeda, berenang, membaca dan lain sebagainya.
Apakah Anda punya bakat khusus atau kekuatan super atau hidangan khas?
Saya tidak ada bakat khusus, tetapi saya serba bisa, menari bisa, menyanyi bisa karena saya belajar di Nusantara, untuk makan, semua makanan Nusantara saya suka.
Dapatkah Anda merekomendasikan sebuah buku yang setiap orang harus membacanya dan mengapa?
Al Qur’an, sangat universal
Diterjemahkan oleh Fadhilah Trya Wulandari.