Peserta AIC Transport Fellowship paparkan dua hasil kajian untuk Kementerian Perhubungan
Program pelatihan dan lokakarya yang diselenggarakan Australia-Indonesia Centre (AIC) dirampungkan dengan paparan hasil kajian kepada Kementerian Perhubungan untuk peningkatan jaringan transportasi di Sulawesi Selatan.
Dalam paparan yang berlangsung secara luring dan daring dari Jakarta, Makassar dan Melbourne, para peserta mengangkat temuan dari sejumlah riset program kemitraan Partnership for Australia Indonesia Research (PAIR) yang menyoroti jalur kereta api Makassar-Parepare. Paparan disampaikan terutama kepada Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Ekonomi dan Investasi Transportasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Prof Wihana Kirana Jaya serta turut dihadiri oleh konselor bidang transportasi Kedutaan Besar Australia Indonesia, Charlie Brister dan Direktur Indonesia AIC, Kevin Evans.
Para peserta pelatihan yang terdiri atas pejabat publik di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota, akademisi serta perwakilan organisasi gerakan penyandang disabilitas dibagi menjadi dua tim untuk membahas dua topik lokakarya yang berbeda. Hasil pembahasan inilah yang disampaikan sebagai rujukan berbasis penelitian dalam penyusunan kebijakan transportasi.
Tim pertama membahas tentang optimalisasi layanan dan pemanfaatan jalur kereta api Makassar-Parepare dan mengangkat lima aspek prioritas, yakni,
- Pendanaan dan peraturan
- Aksesibilitas sarana dan prasarana
- Operasional pengelolaan sarana dan prasarana
- Integrasi transportasi umum
- Dukungan masyarakat
Untuk menangani kelima aspek tersebut, tim telah mengidentifikasi 21 pemangku kepentingan terkait baik dari tingkat nasional, daerah dan lokal. Selanjutnya tim juga melakukan analisis Customer, Actors, Transformation, Why to do it, Owners dan Environment (CATWOE) pada masing-masing aspek guna merancang langkah dan solusi yang memungkinkan untuk dijalankan.
Melalui penerapan metodologi yang sama, yang dipelajari selama pelatihan di Melbourne dibimbing oleh Prof Hermanta Doloi dari University of Melbourne, tim kedua memaparkan kajian tentang pembangunan Transit Oriented Development (ToD) untuk rel di segmen kecamatan Mandai. Topik ini diangkat karena segmen Mandai merupakan bagian yang paling dekat dengan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin sebagai salah satu titik sentral penting arus perhubungan di Indonesia timur. Adapun aspek-aspek prioritas dalam kajian ini adalah sebagai berikut.
- Kolaborasi
- Peraturan tata ruang
- Investasi daerah
- Integrasi dengan transportasi pariwisata
Pembangunan ToD segmen Mandai terkait dengan 18 pemangku kepentingan, termasuk enam kementerian (Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN, Kementerian Investasi/BKPM dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif).
Melalui paparan ini, kedua tim berhasil mengerucutkan tantangan-tantangan yang dihadapi untuk kedua topik tersebut dengan lebih jelas dan ringkas. Pembahasan juga diperkaya dengan konteks Social Network Analysis (SNA) untuk tata kelola bidang perhubungan, keterlibatan banyak pihak serta pembangunan sarana prasarana yang lebih memanusiakan penyandang disabilitas.
Prof Wihana Kirana Jaya menerima hasil paparan ini secara resmi, dan akan menjadikannya sebagai salah satu referensi atau bahan diskusi lebih lanjut secara internal.
Program Transport Fellowship melalui pendanaan Australia Awards ini terselenggara atas dukungan Kementerian Perhubungan, Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Sulawesi Selatan serta Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan (BPKASS). Selebihnya, seluruh penelitian dalam program PAIR didanai oleh Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) atau Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia.
AIC berterima kasih kepada semua peserta program dan mitra atas segala dukungan yang diberikan. Kami berharap program ini bisa berkontribusi dalam pembangunan keterhubungan dan kesejahteraan masyarakat di Sulawesi Selatan.
Gambar utama oleh Febi Trihermanto (AIC).