Membangun hubungan yang lebih kuat antara universitas dan industri: Studi kasus di Universitas Hasanuddin

Walkway with railing leading to a sheltered area with triangular roof

Di Kota Makassar, Indonesia, terdapat Universitas Hasanuddin, perguruan tinggi negeri yang mengabdi pada wilayahnya. Universitas yang berfokus pada sains ini melayani sebuah provinsi yang tengah meningkatkan kapasitas pelabuhannya dan telah mulai membangun jalur kereta apinya yang pertama.

 

Penelitian ini menanggapi kebutuhan akan strategi pembangunan universitas-industri yang khas dan lokal untuk memastikan agar Universitas Hasanuddin (Unhas) dapat mendukung inovasi industri di Sulawesi. Laporan ini memanfaatkan pengetahuan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan University of Melbourne untuk membekali penciptaan strategi baru. Pesan utama dari laporan ini adalah bagaimana Universitas Hasanuddin dapat berfokus pada riset terapan dan pengembangan yang melibatkan mitramitra industri, dengan hasil-hasil penelitian yang memenuhi kebutuhan pasar.

Universitas ini juga harus mencari pendanaan dalam bentuk hibah agar dapat menciptakan tingkat kesiapan teknologi (TKT) lebih tinggi demi produk risetnya. Penelitian ini menemukan contoh-contoh mata rantai yang kuat antara industri dan universitas, namun dalam bentuk hubungan orangke- orang alih-alih perjanjian formal.

Universitas Hasanuddin saat ini memiliki kapasitas terbatas untuk melibatkan mitra-mitra industri dalam pengajaran dan pembelajaran di kampus. Ada kebutuhan akan pendekatan yang lebih sistematis untuk mendorong staf akademik mempelajari industri di daerah mereka. Kami juga mengidentifikasi kebutuhan akan fokus manajemen yang lebih besar untuk mendorong ikatan industri.

Laporan kami mengajukan argumentasi untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi mata rantai universitas-industri berdasarkan tematema utama atau ‘pilar’. Pilar-pilar ini adalah ‘orang’, ‘budaya’, ‘pendanaan’, ‘kemitraan’, ‘tempat’, dan ‘program’.

 

Baca laporan selengkapnya di sini: Membangun hubungan yang lebih kuat antara universitas dan industri

 

Laporan ini juga menyusun beberapa rekomendasi untuk bertindak secara bermakna:

  • Universitas harus mengembangkan definisi pelibatan industri yang tepat, dengan tiap fakultas memiliki definisi tersendiri untuk industri prioritas.
  • Universitas harus mengembangkan kebijakan atau regulasi untuk mengatur pelibatan industri, termasuk praktikum pengajaran, proyek kerja, komite penasihat perkuliahan, proyek riset gabungan, pendanaan riset gabungan, dan perjanjian kekayaan intelektual.
  • Universitas harus menjangkau industri untuk meningkatkan jumlah program magang.
  • Universitas harus merekrut lebih banyak staf profesional dengan pengalaman industri untuk berkolaborasi dengan staf akademik di tingkat organisasi.
  • Universitas harus mendukung kolaborasi universitas-industri dengan mengembangkan sistem TI ‘temukan pakarnya’, memungkinkan masyarakat umum untuk tahu tentang minat riset dan keahlian staf akademik.
  • Universitas harus memiliki target fakultas yang spesifik dalam hal membangun hubungan, magang, kuliah tamu, dan prakarsa riset gabungan.

Rekomendasi-rekomendasi ini dibuat agar Universitas Hasanuddin dapat memperbaiki kapabilitasnya untuk bekerja dengan industri dalam cara yang memperkuat hubungan yang sudah ada dan meningkatkan keterampilan baik mitra industri maupun akademik.

Rekomendasi-rekomendasi ini akan membantu dalam pengembangan produk-produk dan teknologi baru yang akan membantu menempatkan universitas di posisi terdepan transfer pengetahuan.

Gambar unggulan dari Universitas Hasanuddin.