Menutup kesenjangan keterampilan digital para pekerja muda di pelabuhan: Studi kasus Pelabuhan Makassar
Selama delapan tahun terakhir, pembangunan infrastruktur di Sulawesi Selatan telah berjalan pesat dengan adanya beberapa proyek strategis seperti rel kereta api, pelabuhan, jalan tol, jalan tol, bendungan, dan pembangkit listrik.
Fasilitas-fasilitas baru ini memberikan kesempatan bagi kaum muda, berusia 16 hingga 30 tahun, untuk terjun ke dalam pekerjaan yang membutuhkan pengetahuan dan kemampuan digital.
Dengan menelusuri satu fasilitas industri utama di provinsi tersebut, Pelabuhan Makassar, kami telah menemukan kesenjangan signifikan dalam literasi digital antara sistem pendidikan dan kebutuhan industri serta dalam angkatan kerja saat ini.
Baca laporan lengkap
Kesenjangan antara pendidikan dan operasi pelabuhan terjadi pada hampir semua tingkat kompetensi, termasuk manajemen rantai pasok dan literasi data dan informasi.
Dalam konteks pekerja pelabuhan itu sendiri, ada pemahaman terbatas tentang keterampilan teknis apa yang diperlukan, begitu juga dengan potensi kekurangannya, dalam mendukung operasi pelabuhan yang efisien dan efektif serta pengelolaan logistiknya.
Kami juga menemukan beberapa alasan mengapa kesenjangan ini ada. Hal-hal itu mencakup kurikulum yang belum memasukkan unsur kompetensi literasi digital, guru dengan kompetensi digital tidak memadai, kualifikasi rantai pasokan dalam kompetensi digital dan manajemen rantai pasokan, ketersediaan sarana dan prasarana pelatihan yang terbatas, dan komitmen kemitraan yang lemah antara sekolah kejuruan dan BUMN operator pelabuhan, yaitu Pelindo Regional IV.
Temuan-temuan ini diperoleh melalui diskusi dengan dan survei terhadap pengelola pelabuhan dan sekolah kejuruan di Makassar.
Bukti dari hasil penelitian ini sangatlah berharga.
Selama proses kerja kami, kami juga telah membangun kerangka kerja, atau alat, yang komprehensif, yang dapat digunakan untuk mengukur keterampilan digital individu, khususnya dalam rantai pasokan dan manajemen logistik.
Baca ringkasan kebijakan tentang keterampilan digital di sini.
Saat ini sudah tersedia informasi yang lebih lengkap mengenai kesenjangan antara apa yang diajarkan di sekolah kejuruan dan apa yang dibutuhkan “di lapangan”.
Selain itu, kami telah menyusun peta jalan tentang cara mengajar dan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk bekerja dalam perekonomian digital yang semakin canggih.
Pelabuhan Makassar merupakan pelabuhan yang sibuk, jalur utama untuk penumpang dan kargo, dan diklasifikasikan sebagai pelabuhan utama oleh pemerintah pusat. Pemerintah Sulawesi Selatan mendukung, sejalan dengan pemerintah pusat, kebutuhan untuk meningkatkan pendidikan dan tingkat keterampilan di kalangan pemuda untuk mendukung pembangunan infrastruktur dan perekonomian.
Meskipun tingkat pendidikan pada umumnya meningkat di kalangan anak muda, pemerintah Indonesia menyadari bahwa tingkat peningkatan tersebut tidak cukup untuk menghadapi kebutuhan teknologi masa depan dan meningkatnya persaingan global.
Hal tersebut telah menjadikan kapasitas sumber daya manusia sebagai bagian dari rencana pembangunan nasional, dan kami percaya penelitian ini memberikan pengetahuan yang berguna untuk berbagai rencana ke depan sambil menawarkan alat praktis untuk mendukung pengembangan kaum muda.
Gambar unggulan oleh Rizky Utami.