Program penelitian Universitas Australia dan Indonesia akan diperluas ke seluruh Sulawesi
Sebuah program penelitian yang menyatukan universitas-universitas Australia dan Indonesia untuk mengatasi isu-isu penting seperti perubahan iklim sedang diperluas untuk mencakup lebih banyak lokasi dan universitas di Sulawesi.
Menyusul keberhasilan uji coba Kemitraan Penelitian Australia-Indonesia (PAIR) di Sulawesi Selatan, pemerintah Australia dan Indonesia bersama-sama menginvestasikan 125 miliar rupiah untuk memperluas penelitian di Sulawesi – sebuah pulau yang merupakan rumah bagi lima dari enam provinsi dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia.
Perjanjian inovatif ini menandai pertama kalinya pemerintah kedua negara melakukan investasi bersama atas dasar kesetaraan untuk menghasilkan temuan penelitian dan menciptakan hubungan jangka panjang antara lembaga pendidikan dan masyarakat kita.
Pendanaan ini merupakan tindak lanjut dari hasil-hasil penting yang dicapai oleh PAIR selama empat tahun terakhir, seperti bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk menyusun kerangka peta jalan menuju industri rumput laut yang lebih berkelanjutan dan memberikan rekomendasi untuk mengurangi mikroplastik di lingkungan pesisir.
Seiring berkembangnya perekonomian Sulawesi dengan semakin banyaknya lapangan kerja di bidang manufaktur, pariwisata, dan industri lainnya, PAIR akan mendukung pertumbuhan tersebut dengan memberikan bukti dan solusi yang kuat. Program ini juga akan mengkaji peluang dan dampak Sulawesi terhadap pembangunan ibu kota baru Indonesia.
Program PAIR dipimpin oleh Australia-Indonesia Centre (AIC) di bawah naungan Monash University di Melbourne, sedangkan PAIR Sulawesi berbasis di Universitas Hasanuddin, di kota Makassar, melanjutkan kemitraan yang kuat.
Dukungan berkelanjutan terhadap program PAIR menyelaraskan penelitian dengan prioritas nasional kedua pemerintah. Hal ini sejalan dengan visi Kebijakan Pembangunan Internasional baru pemerintah Australia dan Strategi Ekonomi Asia Tenggara hingga tahun 2040 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional pemerintah Indonesia (2025-2045) dan Rencana Induk Penelitian Nasional (2017-2045).
Kutipan:
Dr Eugene Sebastian, Direktur Eksekutif, AIC
“Kami telah bekerja keras selama empat tahun terakhir untuk mewujudkan program yang membantu pembuat kebijakan dan masyarakat lokal. Kami senang bahwa kedua pemerintah pusat mendukung ekspansi PAIR dan berharap dapat mengatasi tantangan penting bersama mitra universitas kami.”
TENTANG AIC
Australia-Indonesia Centre merupakan konsorsium universitas riset terkemuka di kedua negara. Misinya adalah untuk memajukan hubungan antar masyarakat dalam ilmu pengetahuan, teknologi, pendidikan, inovasi dan budaya.
AIC adalah lembaga utama program Kemitraan untuk Penelitian Australia Indonesia (PAIR). Informasi lebih lanjut tentang proyek penelitian dapat ditemukan disini.
Mitra universitas:
Australia – Monash University, University of Queensland, Melbourne University
Indonesia – Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Hasanuddin
Referensi Rencana Nasional:
Australia’s International Development Policy, August, 2023
Invested: Australia’s Southeast Asia Economic Strategy to 2040
Indonesia National Long-Term Development Plan (2025-2045)
Indonesia National Research Master Plan (2017-2045)
Pertanyaan media ditujukan kepada:
Helen Brown
Lead, Communications and Outreach
Mobile and WA + 61 417 359 177 and +62 811 190 5033
helen.brown@australiaindonesiacentre.org
Gambar fitur oleh Universitas Hasanuddin.