Program peningkatan kapasitas dalam teknik dan operasi pelabuhan di Makassar New Port

Nine people wearing hard hats and giving thumbs up sign while standing in front of a port crane

Indonesia berambisi menjadi negara dengan kekuatan laut yang besar. Demi mencapai hal itu, Indonesia memerlukan angkatan kerja baru yang memiliki keterampilan dan kapasitas untuk memenuhi tuntutan industri internasional. Makassar New Port di Provinsi Sulawesi Selatan menjadi studi kasus untuk kebijakan nasional berwawasan ke depan tersebut.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kesenjangan dalam pengetahuan dan keterampilan pekerja muda di bidang teknik dan operasi pelabuhan dengan membandingkan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka miliki dengan ekspektasi industri.

Temuan kami menunjukkan bahwa meskipun pengetahuan dan kemampuan teknis pekerja muda umumnya memenuhi persyaratan dasar, masih terdapat keterampilan dan kompetensi umum yang perlu ditingkatkan, terutama dalam mempromosikan keragaman gender dan inklusivitas sosial untuk memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG).

Studi kami memiliki dua bidang fokus utama. Fokus pertama berkaitan dengan demografi dan yang kedua berkaitan dengan keterampilan.

Penelitian kami menemukan bahwa tenaga kerja pelabuhan adalah laki-laki dan berusia relatif muda. Proporsi laki-laki adalah 75 persen di kalangan pekerja operasional dan 89,47 persen di bidang teknik. Pekerja berusia 25 hingga 40 tahun mewakili setengah dari jumlah pekerja operasional, dengan jumlah minoritas yang signifikan (12,5 persen) berusia antara 15 dan 24 tahun.

Di antara para insinyur, proporsi usia antara 25 dan 40 tahun adalah 63,16 persen, yang mengkonfirmasi tren kaum muda. Studi kami menemukan bahwa mayoritas (65 persen) pekerja operasional pelabuhan berusia antara 15 dan 34 tahun dan 75 persen dari responden adalah laki-laki (seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3).

BACA ARTIKEL LENGKAP LAPORAN ‘PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS DALAM REKAYASA DAN OPERASI PELABUHAN’ DI SINI

Jika melihat pekerja teknik, proporsi laki-laki adalah 89,47 persen. Temuan ini mengarahkan kami untuk merekomendasikan bahwa fasilitas bagi perempuan dan penyandang disabilitas harus disediakan sehingga mereka dapat berpartisipasi lebih penuh dan bekerja secara produktif.

Dalam menilai tingkat keterampilan, kami menemukan bahwa pekerja muda memiliki kemampuan umum yang baik, termasuk kompetensi teknis dan kemampuan beradaptasi terhadap teknologi, tetapi kurang dalam keterampilan non teknis (soft skills), seperti kemampuan berbahasa asing, disiplin, tanggung jawab, komunikasi, manajemen waktu, profesionalisme, etika kerja, keterampilan-keterampilan praktis, kerja sama tim, kemampuan presentasi, pengetahuan tentang peraturan, sikap, dan kepercayaan diri.

Untuk mengatasi kesenjangan keterampilan ini dan mendorong inklusivitas di sektor pelabuhan, kami merekomendasikan perlunya tindakan khusus untuk dilakukan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan, industri pelabuhan, serta pemerintah pusat, provinsi, dan daerah.

• Rekomendasi untuk lembaga pendidikan dan pelatihan pelabuhan termasuk memperbarui kurikulum pendidikan dengan penekanan pada keterampilan non teknis dan teknis, bekerja sama dengan sekolah dasar dan menengah, termasuk pengembangan intelektualitas, kesadaran multikultural, penalaran etik, dan penerimaan keragaman.
• Rekomendasi untuk industri pelabuhan termasuk bekerja sama dengan lembaga pendidikan untuk mempromosikan industri, membuka program perekrutan khusus untuk perempuan dan kelompok minoritas lain, serta bekerja sama dengan universitas dan lembaga pelatihan untuk mengembangkan dan menjalankan program peningkatan kapasitas bagi angkatan kerja muda.
• Rekomendasi untuk pemerintah pusat, provinsi, dan daerah termasuk mengembangkan fasilitas pembelajaran dan pusat pelatihan pelabuhan di universitas, meregulasi pengakuan kecakapan dan sertifikasi keterampilan sebagai bagian dari pengembangan profesional, serta penguatan kebijakan terkait perekrutan perempuan dan penyandang disabilitas di industri pelabuhan.

Rekomendasi ini ditujukan untuk mempromosikan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menciptakan tenaga kerja yang beragam, inklusif, dan terampil di sektor pelabuhan yang akan berkontribusi pada kebijakan nasional Indonesia demi menjadi negara dengan kekuatan laut yang besar.

Gambar fitur: PAIR