Kesehatan atau ekonomi? Membuat keputusan mustahil terbaik di Indonesia selama COVID-19

Summary report | Technical report

Summary report


Laporan ini membahas salah satu keputusan tersulit yang dihadapi pemerintah selama pandemi virus corona: bagaimana menjaga kesehatan masyarakat sekaligus menjaga perekonomian.

Diperlukan pertanyaan mustahil ini dan memberikan jawabannya, yakni sebuah model yang dapat membantu pengambilan keputusan seputar memaksimalkan perekonomian sembari mengendalikan COVID-19.

Untuk memilih langkah-langkah yang bias terhadap kesehatan atau ekonomi merupakan tantangan di negara seperti Indonesia, di mana lebih dari 60 persen pekerja berada di sektor informal. Mereka termasuk pengusaha mikro dan kecil, pemilik warung pinggir jalan, pengemudi, dan penyedia jasa. Bagian ekonomi yang begitu hidup ini menopang pekerjaan dan pendapatan, sehingga menghentikannya akan menciptakan tekanan yang signifikan bagi orang-orang yang bergantung pada sektor ini.

Unduh “Kesehatan atau ekonomi? Membuat keputusan mustahil terbaik di Indonesia selama COVID-19” disini

Namun, Indonesia juga menjadi salah satu negara yang paling terpukul oleh penyebaran virus corona. Pada November 2021, secara resmi tercatat 4,5 juta kasus dan 144.000 kematian. Analis data dan organisasi sipil menyampaikan bahwa angka sebenarnya lebih tinggi. Pandemi telah membuat tenaga kesehatan dan sistem kesehatan pada posisi menegangkan serta menjadikan orang-orang berada dalam situasi medis yang tanpa harapan.

Dilema menghadapi krisis ganda ini dapat dilihat dari berbagai langkah kebijakan yang diterapkan. Mulai dari intervensi ekonomi minimal hingga pembatasan skala besar, lalu pembatasan yang lebih longgar untuk menghidupkan kembali perekonomian.

Laporan ini mengajukan sebuah pertanyaan: Bagaimana jika ada cara bagi para pemimpin dan pemerintah untuk mempertimbangkan dampak dari berbagai kebijakan, baik pada ekonomi maupun kesehatan?

Para peneliti dari bidang matematika, analisis data dan ilmu sosial, telah menggabungkan model ekonomi dan epidemiologi untuk membuat model baru, di mana pengaturannya dapat disesuaikan untuk kesehatan atau ekonomi, serta memungkinkan suatu pilihan dibuat tergantung pada efeknya terhadap populasi.

Model pandemi dan aktivitas ekonomi telah dikaji secara terpisah dan ekstensif. Tetapi tidak ada yang memodelkan aktivitas ekonomi dan kesehatan masyarakat secara bersama-sama untuk jangka waktu beberapa bulan. Untuk keperluan pemodelan, dua jenis intervensi pemerintah dipertimbangkan, yaitu kebijakan kesehatan masyarakat dan penutupan perbatasan.

Pengujian model menggunakan data dari delapan wilayah di Indonesia, yakni Bali, wilayah Indonesia Timur, Jakarta, Jawa, Kalimantan, Papua, Sulawesi dan Sumatera, serta mencakup sembilan sektor ekonomi yakni pertanian, konstruksi, keuangan, manufaktur, pertambangan, jasa, perdagangan dan hotel, transportasi dan komunikasi, serta utilitas. Mengingat terbatasnya data yang tersedia tentang dampak kesehatan dan ekonomi atas respons pandemic pemerintah, kami menggunakan skenario hipotetis untuk menilai kelayakan model.

Kami menyertakan tiga skenario hipotetis:

  1. Kebijakan tidak melakukan apa-apa – menunjukkan tingkat infeksi tertinggi tetapi tidak ada perubahan pada permintaan ekonomi atau tingkat produksi.
  2. Kebijakan ringan – melakukan beberapa pembatasan pada sektor jasa, perdagangan dan hotel, tetapi menurunkan tingkat penularan.
  3. Kebijakan menengah – melakukan pembatasan pada konstruksi, manufaktur, transportasi dan komunikasi, selain meningkatkan intensitas pembatasan pada sektor jasa, perdagangan dan hotel.

Pada bagian berikutnya kami menerapkan model tersebut ke tiga kota untuk menunjukkan bagaimana model tersebut akan berfungsi secara praktis.

Technical report


Tujuan dari proyek ini adalah untuk membuat model yang membantu pemerintah dalam memutuskan bagaimana memaksimalkan kegiatan ekonomi sambil mengendalikan proses pemulihan COVID-19.

Kami ingin menjawab pertanyaan: Tindakan apa yang dapat melindungi kesehatan penduduk, dan berapa biayanya bagi perekonomian?

Dalam model ini, kami menganggap bahwa ada dua jenis tindakan yang dapat diterapkan oleh pemerintah, baik dalam satu provinsi atau antara dua provinsi. Kedua tindakan tersebut dapat mengurangi penyebaran pandemi tetapi menghambat aktivitas ekonomi.

Model tersebut mengidentifikasi intervensi terbaik pemerintah untuk semua provinsi. Dengan data pandemi di Indonesia, kami akan menganalisis solusi yang diberikan dengan model tersebut dan membandingkannya dengan garis dasar tindakan tanpa intervensi pemerintah untuk menilai metodologi dan model yang telah kami buat.

Baca laporan lengkap “Kesehatan atau ekonomi di Indonesia? Membuat keputusan terbaik yang mustahil selama COVID-19” disini

Hasil yang kami sajikan menunjukkan pentingnya model tersebut, mengingat besarnya perbedaan antara berbagai solusi yang dapat dihasilkan: kami mengevaluasi bahwa intervensi pemerintah yang intens dapat menyelamatkan sekitar 35.000 jiwa per tahun, tetapi dalam kasus terburuk itu akan memicu penurunan substansial dalam ekonomi (sekitar 10 persen dari PDB dalam model kami).

Model kami juga mengungkapkan bahwa banyak solusi lain yang melibatkan tindakan kesehatan masyarakat dengan biaya rendah dapat menawarkan hasil yang berbeda, misalnya lebih banyak nyawa terselamatkan.

Area penelitian ini memang membutuhkan penyelidikan lebih lanjut dan ada beberapa cara untuk meningkatkan solusi yang dapat ditemukan. Pertama, model itu sendiri dapat ditingkatkan dengan perangkat lunak.

Kedua, perangkat lunak tersebut bisa lebih baik digunakan atau di parameterisasi.

Ketiga, perangkat lunak tersebut dapat diperluas untuk menangani masalah seperti kita dengan lebih baik. Keempat, teknik pemecahan masalah yang berbeda dapat digunakan untuk menangani model kami.

Foto oleh Mufid Majnun on Unsplash. Posting ini awalnya diterbitkan pada Agustus 2022.