Kesehatan digital: Tujuh cara membangun rantai pasok pelayanan kesehatan ‘pintar’ di Indonesia
Ketika COVID-19 membuat sistem pelayanan kesehatan terbaik di negara-negara maju kewalahan, rumah sakit-rumah sakit dengan sumber daya terbatas di negara-negara seperti Indonesia menghadapi tantangan yang lebih besar dan belum pernah terjadi sebelumnya. Masalah terkait rantai pasok yang terfragmentasi, kesenjangan informasi, serta kurangnya transparansi menjadi semakin jelas ketika fasilitas kesehatan berjuang memperoleh pasokan medis yang dibutuhkan.
Tantangan tersebut muncul dalam bentuk seperti waktu pemesanan yang lama untuk memperoleh persediaan, kenaikan harga, masalah manajemen persediaan, serta isu kualitas dan keamanan. Situasi yang mendesak dan kompleks ini diperparah dengan serangkaian kekurangan dalam rantai pasok yang ada.
Sebagaimana temuan dalam laporan ini, pandemi menunjukkan pentingnya transformasi sistem rantai pasok ke digitalisasi. Muncul tuntutan-tuntutan untuk mengadopsi layanan kesehatan digital dalam skala yang lebih besar, termasuk dalam logistik dan pengadaan. Namun, hingga saat ini adopsi solusi digital berjalan lambat. Hal ini sebagian disebabkan oleh hambatan-hambatan dalam sistem rantai pasok industri secara keseluruhan di Indonesia.
Unduh “Kesehatan digital: Tujuh cara membangun rantai pasok pelayanan kesehatan ‘pintar’ di Indonesia” disini
Laporan ini mengeksplorasi rantai pasok pelayanan kesehatan di Indonesia. Penelitian ini menyatukan praktisi, pembuat kebijakan dan akademisi dari Indonesia dan Australia untuk saling berbagi keahlian
dan menyusun rekomendasi. Laporan ini membahas tiga hal. Pertama, tinjauan umum pengadaan dan manajemen rantai pasok Indonesia saat ini di sektor pelayanan kesehatan dan tantangan selama COVID-19. Kedua, mencermati teknologi digital yang telah digunakan, manfaat yang dirasakan, dan seberapa siap sektor kesehatan mengadopsi teknologi digital. Terakhir, menjajaki peluang Australia untuk berkolaborasi dengan Indonesia dalam membangun ‘rantai pasok pelayanan kesehatan pintar’ serta meningkatkan kemampuan profesional pengadaan dan rantai pasoknya menggunakan teknologi digital.
Sistem pelayanan kesehatan Australia dianggap sebagai salah satu yang lebih tertata dan teratur di dunia. Sistem kesehatan Australia telah membuat kemajuan besar dalam membangun rantai pasok pelayanan kesehatan pintar. Contohnya terlihat di negara bagian Victoria, yang meningkatkan penggunaan teknologi digital dalam sistem pelayanan kesehatan bersama lembaga pemerintah federal.
Sistem pelayanan kesehatan pintar dapat menjadi area kerja sama bilateral di bawah Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA). Beberapa gagasan juga telah diajukan.
Laporan ini mengajukan tujuh rekomendasi utama mengenai prioritas pemerintah untuk membantu membangun sistem rantai pasok pelayanan kesehatan yang tangguh dan responsif.
- Mengembangkan platform digital ujung-ke-ujung (end-to-end) yang memberikan gambaran terpusat mulai dari pasokan hingga pengadaan.
- Menciptakan solusi logistik yang lebih menyeluruh sehingga memungkinkan rumah sakit bekerja sama untuk mengatasi masalah pasokan.
- Meningkatkan fleksibilitas e-katalog untuk memberi lebih banyak pilihan dan mengurangi birokrasi.
- Memastikan fungsi pemantauan kualitas dan keamanan yang efektif dalam sistem platform tunggal.
- Mendorong standardisasi dan interoperabilitas di seluruh aplikasi digital.
- Memastikan terbangunnya transparansi dan keterlacakan ke dalam semua solusi rantai pasok digital.
- Mengembangkan kemampuan analitik data yang dapat menunjukkan penawaran dan permintaan secara waktu nyata (real-time).
Foto oleh Piron Guillaume on Unsplash